







International Class Program (ICP)
Program ini menggunakan kurikulum nasional K13 yang dipadukan dengan kurikulum internasional. Dalam hal ini SD Lab UM dibawah naungan UM Cambridge Centre Institute for Developing Laboratory in Education ID 110.
Bilingual Class Program
Kelas Bilingual menggunakan kurikulum nasional yaitu kurikulum K13. dalam penyampaian nya menggunakan dwibahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (terutama classroom, instruction).
Program Akselerasi
Program Akselerasi merupakan program khusus bagi peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa dengan menyelesaikan waktu belajar lebih cepat atau lebih awal dari waktu yang ditentukan pada setiap jenjang pendidikan.
Motto
TERAMPIL, PRAKTIKA, CENDEKIA, CERDAS BUDAYA
Visi
Terwujudnya sekolah dasar yang unggul untuk menghasilkan lulusan yang bertaqwa, cendekia,berkarakter, berbudaya lingkungan dan berwawasan global.
Misi
- Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan agama dan budi pekerti siswa melalui kegiatan pembiasaan
- Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang bermutu melalui kegiatan belajar yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan
- Menyelenggarakan pendidikan karakter melalui kegiatan pembiasaan yang positif dan keteladanan
- Menyelenggarakan pendidikan lingkungan melalui pembudidayaan lingkungan sekolah
- Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan kelas Internasional melalui program ICP
Sejarah Kami
Prof Soepartinah Pakasi MA adalah pendiri SD Laboratorium IKIP Malang di tahun 1960-an. Sekolah Laboratorium IKIP Malang di zaman orde baru dijadikan pilot proyek dengan nama baru PPSP (Proyek Perintis Sekolah Pembangunan). PPSP menerapkan pendekatan belajar tuntas dengan sistem pembelajaran berbasis modul.Sekolah dasar Laboratorium yang di awal berdirinya bernama SD Dharma Wanita IKIP Malang tersebut, di masa rektor Prof. Nuril Huda MA, pada tahun 1997 secara resmi berganti nama Sekolah Dasar Laboratorium IKIP Malang. Tahun 1999/2000, Seiring perubahan IKIP Malang menjadi Universitas Negeri Malang, maka SD Laboratorium IKIP Malang menjadi SD Laboratorium Universitas Negeri Malang.

Program
Program Pendukung

Pembelajaran musik di sekolah dasar dapat dirumuskan untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi rasa keindahan yang dimiliki murid melalui pengalaman dan penghayatan musik. Peningkatan rasa suka, penghargaan, dan tumbuhnya rasa musik lebih dipentingkan dibanding penekanan pada unsur-unsur musik sebagai materi pengajaran. Musik merupakan bagian dalam hidup manusia, karena musik dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas estetik (keindahan) Di SD LAB UM pembelajaran musik merupakan muatan sekolah yang sudah diajarkan saat siswa dikelas 1 dan diakhiri di kelas 6. Pembelajaran musik di SD LAB UM menggunakan media piano sebagai alat pembelajaran. SD LAB UM juga mempunyai ruang musik yang dilengkapi dengan beberapa alat piano dan komputer. Didukung oleh guru yang berpengalaman di bidang musik yang nantinya akan menghasilkan para siswa dengan kemampuan bermain piano yang handal.

Pembelajaran computer di SD Laboratorium UM telah dimulai sejak tahun pelajaran 2004/2005 sampai saat ini. Dengan fasilitas 35 unit computer, 1 unit LCD dan 2 unit kipas angin yang menempati ruang dengan ukuran 35 m2. Kurikulum yang digunakan merupakan Kurikulum Sekolah Laboratorium UM sendiri yang tentunya terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan jaman. Pembelajaran komputer dimualai sejak siswa kelas 4. Program yang ditawarkan dimulai dari dasar diantaranya :
- Pembelajaran program paint
- Pembelajaran aplikasi perkantoran yaitu Microsoft word dan Microsoft excel
- Pembelajaran multimedia yaitu Microsoft Power point

Program Mengaji Metode UMMI adalah program membangun Generasi Qur’ani melalui proses pembelajaran Al Qur’an dengan menggunakan metode Ummi. yang ditujukan untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan pengelolaan dan pembelajaran Al Qur’an yang efektif, mudah, menyenangkan dan menyentuh hati.

Akselerasi adalah program layanan pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa dengan menyelesaikan waktu belajar lebih cepat/lebih awal dari waktu yang ditentukan pada setiap jenjang pendidikan. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
TARGET
Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan program belajar bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa lebih cepat dibanding dengan siswa regular. Pada satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD), dari 6 tahun dapat dipercepat menjadi 5 tahun.
PERSYARATAN
Siswa yang diterima sebagai peserta program percepatan belajar adalah siswa yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Persyaratan akademis
- Siswa masuk dalam penjaringan program akselerasi mulai kelas 4 semester I empat bulan pertama telah menyelesaikan materi semester 1 untuk semua mata pelajaran kurikulum Nasional dan Cambridge (ICP) kecuali Penjaskes dan Kertakes;
- Nilai raport setiap mata pelajaran minimal 80, dan nilai rata-rata raport minimal 8,5;
- Pada tahun kelima ( empat bulan ke lima) telah menyelesaikan seluruh materi pelajaran semua muatan semester 1 kelas 6 kurikulum Nasional dan Cambridge (ICP) dan telah terdaftar sebagai peserta Ujian Nasional.
- Persyaratan Psikologis,
Diperoleh dari hasil pemeriksaan psikologis meliputi tes kemampuan intelektual umum, tes kreativitas, dan keterikatan pada tugas. Peserta yang lulus tes psikologis adalah mereka yang memiliki kemampuan intelektual umum dengan katagori jenius (IQ > 140) atau mereka yang memiliki kemampuan intelektual umum dengan katagori cerdas (IQ > 125) yang ditunjang oleh kreativitas dan keterikatan terhadap tugas dalam katagori di atas rata-rata;
- Informasi Data Subyektif, yaitu nominasi yang diperoleh dari diri sendiri, teman sebaya, orang tua, dan guru sebagai hasil pengamatan dari sejumlah ciri-ciri keterbakatan;
- Kesehatan Fisik, yang ditunjukkan dengan surat keterangan sehat dari dokter;
- Kesediaan Calon Siswa dan Persetujuan Orangtua dan Sekolah;
- Memiliki komitmen untuk menyelesaikan target yang sudah ditentukan;
Siswa yang sudah masuk nominasi akselerit bilamana dalam perjalanannya mengalami hambatan dan tidak mencapai target yang ditentukan, maka siswa kembali ke jalur Reguler.

Pendidikan seni di sekolah merupakan media pengembangan kreatifitas dan pengembangan bakat seni bagi peserta didik. Pendidikan seni memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multi kecerdasan. Melalui kesenian ungkapan perasaan seseorang dituangkan kedalam kreasi dalam bentuk seni seperti sastra, musik, seni visual, tari dan drama, yang mengandung unsur-unsur keindahan dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain. Terdapat muatan sekolah di SD LAB UM yang termasuki dalam kategori pembelajaran seni selain seni musik. Pembelajaran “art” sudah mulai diajarkan mulai dari kelas 1. Jam pembelajaran art ini tersendiri, jadi mengajarkan anak lebih fokus untuk bagaimana menggambar dan mewarnai serta membuat komposisi gambar sehingga menghasilkan karya seni yang artistik.

Gerakan Literasi Sekolah
GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
TARGET PENCAPAIAN PELAKSANAAN GLS
GLS di SD lab UM menciptakan ekosistem pendidikan di SD Lab UM yang literat.
Ekosistem pendidikan yang literat adalah lingkungan yang :
- Menyenangkan dan ramah peserta didik sehingga menumbuhkan semangat warganya dalam belajar.
- Semua warga sekolah menunjukkan empati, peduli, dan menghargai sesama.
- Menumbuhkan semangat ingin tahu dan cinta pengetahuan.
- Memampukan warganya cakap berkomunikasi dan dapat berkonstribusi kepada lingkungan sosialnya.
- Mengakomodasi partisipasi seluruh warga sekolah dan lingkungan eksternal SD.

Kegiatan keputrian adalah sarana atau wadah berkumpulnya remaja putri untuk menambah ilmu, keterampilan dan pemahaman mengenai kewanitaan. Kegiatan keputrian dilakukan pada hari Jum’at pukul 11.30-12.30, dimana siswi dibimbing dan diperkenalkan tentang kedudukan dan hak wanita menurut agama, akhlak atau pribadi seorang perempuan, emansipasi dan kesetaraan, dan lain-lain. Selain itu didalam kegiatan keputrian, siswi-siswi juga diajarkan mengenai ketrampilan ketrampilan sebagaimana seorang perempuan. Misalnya saja merapikan barang milik sendiri dan keluarga, merajut, menjahit, merangkai bunga, memasak, dan lain sebagainnya. Efektifitas kegiatan keputrian dapat memberikan sumbangan pendidikan yang sangat besar pada diri siswi, namun tentu saja harus didasari dengan elemen dasar tujuan pembelajaran, sehingga target pembelajaran dapat dievaluasi dengan baik. Pada dasarnya kegiatan keputrian dalam dunia sekolah ditujukan untuk menggali, memperkenalkan dan memberitahukan bagaimanakah menjadi seorang wanita yang seutuhnya. Dalam hal ini kegiatan keputrian bertujuan untuk membantu, memperkenalkan dan meningkatkan pengembangan wawasan anak didik khusus dalam bidang pendidikan agama dan mengkaji tentang kewanitaan.
Class Program

Program ICP dimulai pada tahun 2006 sampai sekarang. Program ini menggunakan kurikulum nasional (K13) yang dipadukan dengan kurikulum intenasional. Dalam hal ini SD LAB UM dibawah naungan UM Cambridge Centre Institute for Developing Laboratory In Education ID 110 yang bekerjasama dengan Cambridge Assessment International Education. Program ICP ini mengembangkan pendidikan dengan menitik beratkan pada 3 bidang studi yaitu Mathematics, Science dan English. Semuanya diajarkan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. Program ICP mempunyai ujian tersediri selain ujian yang diadakan sekolah pada umumnya. Ujian ini dinamakan Progression Test yang diadakan tiap tahun untuk tiap jenjangnya dan Checkpoint test untuk tahap akhirnya. Selain 3 bidang studi tersebut terdapat juga muatan sekolah untuk mendukung pembelajaran di kelas ICP diantaranya ICT(komputer), Bahasa Jepang, Art dan Music.

Program bilingual dimulai pada tahun 2010 sampai sekarang. Program ini menggunakan kurikulum nasional (k13) seperti sekolah negeri pada umumnya. Hanya saja program bilingual mempunyai jumlah jam pada muatan bahasa inggris lebih banyak dari pada sekolah negeri pada umumnya. Dengan demikian diharapkan kemampuan siswa bilingual dalam berbahasa inggris lebih meningkat. Selain pembelajaran bahasa inggris yang lebih intensif terdapat juga muatans ekolah untuk mendukung pembelajaran di kelas bilingual diantaranya art dan ICT (komputer).